KETIKA DARING BERDERING

Oleh : SURYADIN (Mahasiswa FTI UNMA Banten)

Masa Pandemic Covid-19 sejak Maret 2020 lalu hingga saat ini masih berlangsung telah memberikan dampak negatif yang sangat besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga menjadi barometer ketahanan suatu negara. Dampak tersebut telah memberikn benturan keras bagi aspek Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, bahkan Sosial.

Satu tahun lebih pendidikan di Indonesia diselenggarakan dengan kombinasi sistem pembelajaran jarak jauh (daring) dan tatap muka (luring) tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kemajuan belajar. Disini integritas sebuah lembaga pendidikan dipertaruhkan, kompetensi seorang guru diperhitungkan, serta hasrat siswa diuji sejauh mana ingin mencerdaskan dirinya juga untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Sebuah potret kehidupan warga dapat dilihat pada aspek pendidikan dalam kurun masa Pandemic Covid-19. Pembelajaran jarak jauh (daring) mengharuskan guru dan siswa memiliki fasilitas yang dibutuhkan serta kompetensi di bidang IT. Sudah barang tentu kegiatan pembelajaran tersebut akan menggunakan beberapa perangkat seperti komputer, smartphone, internet serta perangkat pendukung lainnya yang relevan. Kemampuan atau keterampilan dalam menggunakan perangkat tersebut juga harus dimiliki baik oleh guru maupun siswa agar kegiatan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan.

Beberapa waktu lalu  saya pernah diskusi dengan dengan salah satu guru SMP dan SMK, hal yang mengejutkan menunjukkan bahwa kurangnya hasrat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar menggunakan sistem jarak jauh (daring). Padahal hampir 95% siswa memiliki fasilitas dan akses untuk mengikuti pembelajaran.  Dapat dilihat dari feedback tugas tertentu yang diberikan sangatlah kurang. Lemahnya pemantauan dan bimbingan guru yang dipisahkan oleh jarak ternyata tidak juga membuat peran orangtua menjadi lebih maksimal dalam membimbing anaknya di rumah karena memang seyogyanya mereka merasa bahwa biasanya belajar itu menjadi tanggung jawab gurunya. Apalagi ada sebagian orangtua yang kurang bahkan tidak memberikan perhatian kepada putera puterinya. Tentu saja hal itu menjadi beban bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan prestasi belajar secara komprehensif. Hal serupa senada dengan suara salah satu dosen di UNMA Banten, ia mengatakan hal yang tidak jauh berbeda mengalami kondisi mahasiswa yang sama. Berbagai upaya dilakukan agar setiap kompetensi pada materi yang disampaikan dapat tercapai. Namun, ada hal lain yang menjadi faktor penghambat yaitu kurangnya hasrat siswa/mahasiswa dalam belajar.

Sekarang kita lihat dari sudut pandang kompetensi yang dimiliki oleh para guru/dosen. Adanya proses belajar berarti adanya keterlibatan  seorang guru/dosen, dimana kompetensi yang mengikat tentu menjadi sesuatu yang dibutuhkan. Bagus tidaknya kegiatan belajar berlangsung tergantung dari bagaimana cara guru/dosen mendesain. Biasanya siswa/mahasiswa cenderung merasa bosan jika desain belajar tidak memperhatikan kondisi yang ada sekalipun itu menggunakan perangkat IT yang maksimal. Kemampuan guru/dosen dalam pedagogik yang menguasai IT ditambah keilmuannya yang kompeten akan menciptakan suasana belajar yang bermutu. Siswa/mahasiswa akan memiliki hasrat belajar yang tinggi, materi tersampaikan, dan hasil yang diharapkan akan terpenuhi. 

Dari uraian permasalahan yang muncul di atas dapat kita sikapi bahwa memang kita memerlukan adaptasi yang cepat terhadap pembelajaran jarak jauh (daring) mengingat kita tidak tahu pasti kapan pandemic ini akan berakhir dan terus berharap pendidikan ini jangan selamanya terhambat. Sebenarnya pembelajaran daring dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pembelajaran daring langsung dan daring tunda. Pembelajaran daring langsung dapat dilakukan melalui beberapa layanan yang sifatnya realtime penggunaan akses internet dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan pembelajaran tunda dapat dilakuan secara tunda penggunan akses internet dan perangkat pendukung lainnya. Itu berarti baik pembelajaran daring langsung maupun daring tunda harus dikemas dengan menguasai kompetensi di bidang IT guna mendukung  pembuatan media belajar. Media belajar yang dapat digunakan diantaranya Video Pembelajaran dan Media Belajar Interaktif. Media belajar ini dianggap mampu menjadi media yang efektif karena mampu menampilkan materi pembelajaran secara utuh dan menjangkau seluruh peserta didik.

Video Pembelajaran

Gambar Video Pembelajaran (Sumber: Mcom.Studio)

Di zaman sekarang ini sebenarnya tidak sulit untuk membuat sebuah video pembelajaran, karena para guru atau dosen sebagian besar memiliki perangkat teknologi seperti smartphone bahkan komputer. Banyak sekali software atau aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat video pembelajaran baik itu menggunakan smartphone maupun komputer. Bagi pengguna smartphone dapat menggunakan aplikasi seperti FilmoraGo, PowerDirector, KineMaster, VivaVideo, MovieMaker Filmmaker, dan lain-lain. Bagi pengguna komputer dapat menggunakan aplikasi seperti Bandicam, Camtasia, Filmora, WindowsMovieMaker, dan masih banyak lagi. Tentu saja aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang ringan dan dapat dipergunakan dengan mudah bagi pengguna level pemula.

Media Belajar Interaktif

Gambar Media Belajar Interaktif (Sumber:  Mcom.Studio)

Media belajar interaktif yang dimaksud disini yaitu media dalam bentuk Powerpoint Show (.pps), dimana media ini dikemas lebih lengkap yang dapat menampung teks, gambar, audio, dan video yang relevan dengan materi belajar. Tidak hanya itu saja, di media belajar ini kita dapat membuat game dan quis yang sangat menarik dan dapat memberikan feedback langsung kepada para siswa atau mahasiswa.

Kelebihan dari dua jenis media pembelajaran di atas yaitu dapat dipergunakan baik secara realtime maupun tunda. Baik video pembelajaran maupun media belajar interaktif, para guru atau dosen dituntut lebih kreatif serta inovatif dalam hal mendesain agar media yang dibuat lebih menarik hasrat belajar dan tentu saja harus dapat digunakan secara efektif.

Semangat belajar tetap harus dipertahankan dalam kondisi apapun, pendidikan tetap harus diselenggarakan meski hambatan terus menerpa dari sudut manapun. Belajar dengan model daring sekalipun kita tetap harus semangat. Karena pentingnyaa pendidikan bagi kelangsungan hidup kita serta kemajuan peradaban bangsa Negara Indonesia. Salam Merdeka Belajar!

https://unpar.ac.id

#LombaBlogUnpar

#BlogUnparBelajarDaring

Komentar